obat herbal

Selasa, 31 Januari 2012

Teori-teori hubungan interpersonal


Ada 4 model hubungan interpersonal yaitu meliputi :
a. Model pertukaran sosial (social exchange model)
Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya).
b. Model peranan (role model)
Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat. Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspetasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi tertentu, sedang tuntutan peranan adalah desakan sosial akan peran yang harus dijalankan. Sementara itu ketrampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu.
c. Model permainan (games people play model)
Model menggunakan pendekatan analisis transaksional. Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional)
Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).

Pada interaksi individu menggunakan salah satu kepribadian tersebut sedang yang lain membalasnya dengan menampilkan salah satu dari kepribadian tersebut. Sebagai contoh seorang suami yang sakit dan ingin minta perhatian pada istri (kepribadian anak), kemudian istri menyadari rasa sakit suami dan merawatnya (kepribadian orang tua).

d. Model Interaksional (interacsional model)
Model ini memandang hubungann interpersonal sebagi suatu sistem . Setiap sistem memiliki sifat struktural, integratif dan medan. Secara singkat model ini menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan.

Rabu, 09 November 2011

Perbedaan Modernisasi, Westernisasi, Globalisasi dan Pembangunan


Perbedaan Modernisasi, Westernisasi, Globalisasi dan Pembangunan
Moderniasasi mengarah kepada mengubah cara berpikir tradisional dan irrasional menjadi cara berpikir rasional, efisiensi, dan praktis.

Westernisasi mengarah kepada proses identifikasi dan imitasi budaya barat.

Globalisasi merupakan peningkatan kesalingtergantungfan antar Negara di dunia, bahwa tidak ada Negara yang mampu hidup sendiri tanpa bantuan Negara lain.

Pembangunan adalah suatu perubahan yang sengaja dilakukan denagnperencanaan yang matang untuk membangun Negara ke dalam kondisi yang lebih maju.
Orang Indonesia yang mengadaptasi gaya hidup kebarat-baratan seperti (suka minum-minuman keras, freeseks, senang hura-hura) itulah yang disebut condong ke arah Westernisasi. Orang seperti itu belum tentu modern dalam mentalitasnya, mungkin sesekali mereka itu masih bergaya feodal, tidak disiplin, tidak bermutu, karya-karyanya, dan jumlah anaknya pun masih banyak. Cara hidup kebarat-baratan sperti konsumerisme juga bukan tindakan yang rasional untuk ditiru, karena berefek pada pemborosan dan semakin memuncaknya tagiahn kartu kredit.
Dalam melakukan Modernisasi tidak perlu dengan Westernisasi. Hidup modern dengan menggunakan unsur-usur budaya Barat seperti ilmu dan teknologi itu tidak berarti bahwa kita melakukan Westernisasi, tetapi dalam rangka transformasi ilmu dan teknologi.
Globalisasi merupakan suatu media penyebaran budaya, tidak hanya penyebaran westernisasi, dan modernisasi saja, tetapi juga budaya-budaya lain yang tidak harus berasal dari Negara barat. Contohnya dengan adanya islamisasi, islamisasi di Indonesia berkembang sangat cepat karena adanya globalisasi. Cara berpikir islam pun tidak hanya mengutamakan rasional saja, tetapi juga sangat memperhatikan unsure irrasional, bahwa ada kekuatan lain yang lebih tinggi dari manusia yang mengatur alam semesta ini. Cra berpikir modern yang rasional tidak mampu menggambarkan adanya kenyataan tersebut.
Pembanguan juga berbeda dari modernisasi, westernisasi, dan globalisasi, letak perbedaan tersebut sangat mencolok. Bahwa pembangunan di Indonesia berdasar ideologi pancasila, yang diadakan untuk kepentingan rakyat, tidak seperti modernisasi, westernisasi, dan globalisasi yang lebih mengarah pada pembangunan bersifat neoliberal.
Dengan demikian jelas bahwa modernisasi, westernisasi, globalisasi dan pembangunan memiliki perbedaan